Jumat, 14 Oktober 2011

Cerpen "Aku Sayang Bunda"


“AKU SAYANG BUNDA”
Karya: SULASTRI, S.Pd.

Di Kelurahan Mangkualam hiduplah dua orang suami istri yang kurang mampu, sehari-hari suami istri berusaha mencukupi kehidupan mereka dengan menjual mainan untuk anak-anak kecil walau dengan modal seadanya. 
Dilain pihak, pasangan suami istri ini sangat berharap hadirnya bayi mungil ditengah keluarga kecil mereka, karena sejak lima tahun pernikahan mereka belum ada tanda-tanda kehamilan untuk si ibu. Setelah berobat kemana-mana, akhirnya sang ibu dapat hamil, dengan bantuan seorang paranormal.
***
Entah karena faktor apa, si ibu mengandung bayinya mencapai 12 bulan akhirnya pada saat melahirkan sang ibu merasa kesulitan, beberapa bantuan telah didatangkan mulai dari dokter sampai dukun tradisional, namun belum berhasil juga.
Setelah hampir 3 hari proses persalinan sang bayi belum juga dapat dilahirkan, saat yang bersamaan juga paranormal yang membantu sang ibu untuk hamil datang ke rumah sang ibu, hanya dengan sekali sentuhan paranormal tadi sang ibu dengan mudahnya melahirkan sang bayi, dengan berat hampir 4 kilogram.
***
Perkembangan sang bayi berjalan cukup pesat karena memang sang bayi gemuk saat dilahirkan, pada saat sang bayi berumur 5 bulan, beratnya sudah menyamai teman-temannya yang berumur 1 tahun.
Namun, pasangan suami istri ini cukup mengalami kesulitan menghidupi sang bayi karena konsumsi makannya yang berlebih. Setiap hari pasangan suami istri ini bertengkar karena permasalahan yang sepele. Akhirnya, genap usia sang bayi satu tahun pasangan suami istri ini bercerai karena saling tidak tahan dengan emosi masing-masing.
***
Sejak perceraian itu, sang ibu membiayai sendiri hidupnya dengan sang bayi walaupun dengan penuh perjuangan membiayai kehidupan mereka sehari-hari. Sang ibu berusaha keras, berjuang hampir seluruh tenaga diperas, demi kebahagian sang buah hatinya. Sang ibu sama sekali tidak menginginkan bayinya disakiti, lebih baik dia tidak makan tiga hari asalkan bayinya dapat tersenyum setiap hari.
Hari berganti hari, sang bayi pun tumbuh menjadi seorang gadis yang cantik dan banyak digemari para lelaki, si ibu sangat bahagia melihat pertumbuhan anaknya. Namun disamping itu, sang ibu juga khawatir apabila nanti anaknya terpengaruh untuk menikah muda, beliau takut kalau sang gadis akan menemukan jodohnya yang kurang tepat, sehingga nanti anaknya tidak mampu merasakan bahagianya hidup.
Ternyata, sang gadis merasakan kegundahan ibundanya, lalu sang gadis pun mengungkapkan isi hatinya, sembari menenangkan ibundanya, sang gadis berkata kepada sang ibu “Bunda, walau segudang harta ada dihadapan mata, walau ada sejuta cinta di luar sana, namun aku tidak akan pernah tergoda, karena memang cinta dan hartaku adalah Bunda”, kalimat inilah yang meyakinkan sang ibu, bahwa anaknya memang telah dewasa, dan mampu berfikir untuk kelangsungan keluarga.
Karena sang gadis telah terbiasa dengan kehidupan yang sulit, sang gadis pun bertekad untuk berjuang sekuat tenaga agar dapat membahagiakan ibunya yang sudah mulai tua dan sakit-sakitan.
***
Selesai sekolahnya di SMK sang gadis tidak berfikir untuk melanjutkan kuliah, yang hadir dalam benaknya adalah bagaimana membiayai kehidupan dia dan ibunya. Karena memang dari awal, si gadis memilih sekolah di SMK bukan SMA adalah dia mendapat keahlian khusus setelah tamat dari sekolah ini, dengan kemampuan seadanya dan ijazah SMK nya sang gadis mencoba memasukkan surat lamarannya ke beberapa perusahaan yang ada di kotanya, setelah menunggu beberapa minggu akhirnya ada juga perusahaan swasta yang mengajaknya bekerja.
Selama bekerja di perusahaan tersebut, sang gadis cukup berkompeten untuk melaksanakan tugasnya, sehingga banyak proyek-proyek yang diikutinya untuk menambah penghasilannya.
Setelah hampir sukses dengan pekerjaannya, sang gadis baru berfikir untuk melanjutkan kuliahnya. Akhirnya, keputusan itu diambil sang gadis untuk kuliah sambil bekerja. Sang gadis berniat sepulang dari kerja, malamnya sang gadis mengikuti mata kuliah. Awalnya sang ibu khawatir akan kesehatan buah hatinya dengan keadaan yang akan terjadi namun sang gadis berusaha menjelaskan dan merayu sang ibu, akhirnya sang ibu menyetujui dan merestui anaknya, hal ini dijalani sang gadis sampai 4 tahun.
Walau semua keluarga mencemooh mereka, namun tekad bulat tetap dipertahankan untuk mendapatkan hasil yang mereka harapkan, untuk menjadikan keluarga kecil mereka menjadi keluarga yang mampu bersaing baik di keluarga maupun di mata dunia.  
***
Akhirnya wisuda telah didepan mata, si gadis kecil mampu menghadiahkan gelar sarjananya kepada ibunda tersayang, dengan mata berbinar, dengan tangis bahagia yang terungkap, sang ibu dan si anak berpelukan sekaligus bersyukur kepada Allah, bahwa apa yang mereka inginkan alhamdulillah semuanya tercapai. Ini berkat tekad yang tertanam dalam keluarga kecil ini, “DIMANA ADA KEMAUAN, DISITU PASTI ADA JALAN.  
Dengan rasa bangga dan bahagia sang ibu mencium penuh kasih sayang di kening sang gadis dan berkata “Bunda sayang kamu sayang, sekarang dan selamanya” akhirnya kedua insan ini saling menangis mengungkapkan rasa sayang mereka. Sang bunda berbisik “akhirnya kamu berhasil sayang”, lalu sang anak berkata “tak ada keberhasilan yang dapat saya rasakan tanpa usaha dan kasih sayang bunda, tak ada senyuman dihari-hariku tanpa pelukan bunda, tak akan berhasil usahaku tanpa doa bunda, AKU SAYANG BUNDA”

0 komentar: